PRINSIP- PRINSIP PEMBELAJARAN
Pengajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas, yaitu
aktivitas mengajar dan aktivitas belajar.Suatu akah bisa disebut berjalan dan
berhasil, manakala ia mampu mengubah peserta didik dalam arti yang luas serta
mampu menumguhkembangkankesadaran peserta didik untukbelajar, sehingga
pengalaman yang diperoleh itu dpat dirasakan manfaatnya bagi perkembangan
peserta didik.
Kunci pokok pengajaran itu ada pada seorang guru (pengajar).Pihak
guru sebagai yang mengendalikan, memimpin dan mengarahkan proses
pengajaran.Guru disebut sebagau subjek pengajaran( pemegang peranan utama)
.Oleh karena itu menjadi pihak yang memiliki tugas dan tanggung jawab dan
inisiatif pengajaran. Sedangkan peserta didik
sebagai pihak yang terlibat langsung
dituntut keaktifanya dalam proses pengajaran. Peserta didik disebut
objek .
Pengajaran akan berlangsung apabila guru dan peserta didik
terlbat aktif dalam proses pembelajaran. Agar lalu-lintas pengajaran bisa
berjalan lancar, teratur, dan terhindar dari beberapa hambatan maka seorang guru harus mengerti dan memahami
beberapa prinsip pembelajaranserta mengaplikasikanya pada waktu guru mengajar.
Prinsip- prinsip pengajaran dibawah ini berkaitan dengan
komponen pengajaran baik yang menyangkut apa dan bagaimana peran guru dalam
pengajaran, kearah mana pengajaran harus dilaksanakan, maupun menyangkut apa,
mengapa, dan bagaimana supaya peserta didikdapat terlibat aktif dalam
pengajaran.
Adapun prinsip-prinsip pengajaran itu meliputi:
1.Prinsip aktivitas
2. Prinsip motivasi
3. Prinsip individualitas
4. Prinsip lingkungan
5. Prinsip konsentrasi
6. Prinsip kebebasan
7. Prinsip peragaan
8. Prinsip kerjasam dan persaingan
9. Prinsip apersepsi
10. Prinsipkorelasi
11. Prinsip efisiensi dan efektivitas
12. Prinsip globalitas
13.Prinsip permainan dan hiburan
1.PRINSIP AKTIVITAS
Thomas M.Risk dalam bukunya Principles and praktices of Teaching mengemukakan” Teaching is the
guidance of learning experiences (mengajar adalah prosesmembimbing
pengalaman) . dan pengalaman hanya akan diperoleh jika peserta didik aktif
bereaksi terhadap lingkunganya. Guru dapat membabtu peserta didik, jika supaya peserta didik ingin memecahkan masalah
atau problem, maka ia harus dapat berpikir menurut langkah-langkah tertentu.
Kalau ia ingin menguasai suatu keterampilan, ia harus berlatih mengoordinasikan otot- otot tertentu. Kalau
ia ingin memiliki sikap-sikap tertentu ia harus memiliki sejumlah pengalaman
emosional tertentu.
Dengan demikian, belajar yang berhasil mesti melalui
berbagai macam aktivitas, baik aktivitas maupun psikis.Aktivitas fisik ialah peserta didik giat aktif dengan anggota
badan,membuat sesuatu, bermain atau bekerja, ia tidak hanya duduk mendengarkan .
Guru hanyalah merangsang keaktifan dengan jalan menyajikanbahan pelajaran,
sedangkan mengolah danmencerna adalahpeserta didik. Belajaradalah suatuproses
damana peserta didik harus aktif.
2. PRINSIP MOTIVASI
Walker (1967) dalam bukunya onditioning and
instrumental Learning mengatakan “perubahan –perubahan yang
dipelajari biasanya memberi hasil yang baik bilamana orang/ individu mempunyai
motivasi untuk melakukanya.
Beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi adalahmelalui
mengajaryang bervariasi , mengadakan pengulangan informasi , memberi stimulus
baru misalnya melalui pertanyaan- pertanyaan,
menggunakan mediadan alat bantu yang menarik dan pembelajaran yang
menjadi kebutuhan peserta didik kini dan akan datang.
Upaya lain untuk memotivasi adalah:
a.
Tetapkanlah tujuan yang
terbatas dan pantas
b.
Berikan informasi tentang
kemajuan dan hasil yang sudah dicapai
c.
Berilah hadiah dengan
segera
d.
Manfaatkan
cita-cita,sikap-sikap dan rasa ingin tahu peserta didik
e.
Bantulah peserta didik
untuk sukses.
f.
Buatlah suasana kelas yang
menyenangkan
g.
Motivasi adalah hanya alat
pengajaran bukan menjadi tujuan peserta
didik tetap memerlukan perhatian
h.
Uyakan supaya peserta didik
bisa memotivasi dirinya sendiri.
3.PRINSIP INDIVIDUALITAS
Setiap individu memiliki
pribadi/jiwanyasendiri.Tidak ada dua manusia yang samapersis. Kekhususan jiwa
itu menyebabkan individu berbedadengan individu lainya.Guru hendaknya
menyelenggarakan pengajaran memperhatikan dan memahami serta berupaya
menyesuaikan bahan pelajaran dengan keadaan peserta diliknya (usia, bakat,
kemampuan, intelegensi, perbedaan fisik ,watak dll ).
P Prof. M. Athiyah Al-Abrosy
menegaskan bahwa sekiranya
pelajaran=pelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang sukar,
diluar kesanggupan peserta didik sudah pasti akan sukar dipahami mereka, akibatnya
akan hilang kepercayaan diri mereka .
I Ibnu sina menganjurkan supaya
pembawaan ,kesediaan dan kemampuan peserta didik diperhatikan dalam
pembelajaran, dan dalam menuntun kepada sesuatu bidang pekerjaan yang akan
dipilihnya di masa datang. Sedangkan AL-Ghazali mengatakan bahwa kewajiban pertama seorang guru adalah
mengajarkan kepada peserta didik yang
mudah dipahaminya.
Implikasinya dalam pembelajaran:
1.
Setiap tugas yang diberikan
disesuaikan dengan kemampuan peserta didik baik pada tugas individu atau
kelompok
2.
Guru memberikan tugasdengan
variasi( hapalan, eksperimen, demonstrasi, problem solving, dll)
4.PRINSIP LINGKUNGAN
Hasil penyelidikan pakarpsikologimenyatakan bahwa faktor pembawaan lebih
menentukan dalam hal intelgensi, fisik, dan reaksi inderawi sedangkan faktor
lingkungan berpengaruh dalam pembentukan kebiasaan, kepribadian, sikap ,nilai
dsb.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada diluar individu ,Adapun
lingkungan pengajaran adalah segala sesuatu
yang mendukung pengajaranitu sendiri.Pengajaran yang tidak menghiraukan
prinsip lingkungan akan mengkibatkan peserta didik tidak mampu
beradaptasidengan kehidupan tempat ia hidup.
Implikasi dalam pembelajaran:
1.
Membawa peserta didik dalam
lingkungan dan masyarakat untuk keperluan pembelajaran.
2.
Membawa
sumber-sumberbelajar darilingkugan
3.
Memberipengetahuan tentang
lingkungan peserta didik
4.
Mengusahakan agar alat yang
digunakan berasal dari lingkungan
5.
Memberi kesempatan
untukmengadakan penyelidikan atau obsrvasi kemudian mengekpresikan dalam
berbgai kegiatan( percakapan, karangan atau laporan, pameran. Perayaan dsb).
5. PRINSIP KONSENTRASI
Pada saat berlangsung pengajaran , seharusnya guru berupaya agar peserta
didik memusatkan perhatian (konsentrasi).
Upaya untuk menorong peserta didik
berkonsentrasi maka pada setiap pengajaran guru dituntut untuk dapat mengatur
atau mengelola pelajaran sedemikian rupa (metode,media,strategi).
Secara psikologis ,jika memusatkan perhatian padasesuatu maka segala
stimulus lainya tidak masuk dalam alam sadarnya.
Implikasi dalam pembelajaran:
1.
Dalam mengorganisasikan
bahan pelajaran diupayakan dapat mendorong
peserta didik aktif dalam mengamati , menyelidiki, memecahkan, dan
menentukan jalan penyelesaian sekaligus
bertanggung jawab atas tugas yang diserahkan kepadanya.
2.
Guru menghubungkan bahan
pelajaran dengan masalah dan tugas konkrit yang dapat dikerjakan secara kelompok.
3.
Guru menghubungkan bahan
pelajaran dengan bidang kegiatan tertentu dalam kehidupan sehari-hari. 6.
PRINSIP KEBEBASAN
Kebebasan mengandung tiga kategori( anarkhi, totalitarianisme dan
demokrasi atau self control). Self
disiplin dan self control yang sejati harus datang dari dalam diri individusendiri , jika dipaksa dari luar
hanya akan berlangsung selama ada orang yang memaksanya..pengarahan dan disiplin harus diupayakan sehingga
konntrol individu dapat berkembang.
Setiap peserta didik haarus dapat mengembangkan diri dengan bebas .Untuk
itu mereka harus di bimbing sehingga
mereka akan sanggup mandiri
7.
PRINISIP PERGAAN
Prof.
A. Ghazali,MA., ,mengatakan : ‘’ Agar peserta didik mudah
mengingat,menceritakan, dan melaksanakan sesuatu ( pelajaran) yang pernah
diminati ( di terima,di alami) di kelas, hal demikian perlu di dukung dengan
peragaan-peragaan ( media pengajaran) yang konkret.
Lanjutan prinsip peragaan
Peragaan, meliputi
semua pekerjaan panca indra yang bertujuan untuk mencapai pemahaman secara
lebih tepat dengan menggunakan alat-alat indra.ahua Alat indra merupakan pintu
gerbang pengetahuan
Untuk memiliki kesan
yang terang dari peragaan maka individu harus mengamati bendanya tidak terbatas
pada luarnya saja, tetapi harus sampai pada macam seginya, di analisis,
disusun, di komparasikan sehingga dapat
memperoleh gambaran yang lengkap.
Ada 2 macam peragaan
;
1.Peragaan
langsung,yaitu memperlihatkan bendanya sendiri , mengadakan percobaan –
percobaan yang dapat peserta
didik..misalnya , guru membawa alat.alat
atau benda- benda kedalam kelas atau membawa peserta didik
kedalamlaboratorium.
2.Peragaan tidak
langsung, dengan menunjukan benda- benda tiruan .Misalnya ,gambar- gambar,
foto-foto, film dsb.
Bisa juga dengan
mengadakan karya wista, percobaan,
7. PRINSIP KERJA
SAMA DAN PERSAINGAN
Jean D..Gramba,
berpendapat bahwa dalam pembelajaran baik kerja sama maupun persaingan sama
pentinghya. Hanya saja persaingan yang
dimaksud bukan persaingan antar kealompok dan bukan untuk tujuan memperoleh
hadiah tapi untuk mencapai hasil yang lebih tinggi atau untuk pemecahan masalah
yang lebih baik
Untuk membentuk
peserta didik yang demokratis guru harus menekankan pelaksanaan prinsip kerja
sama atau kerja kelompok.Burton sangat memperhatikan apa yang dinamakan group
proses atau proses kelompok , yaitu cara individu mengadakan relasi dan kerja
sama dalamkelompok untuk mencapai tujuan bersama
Ada 2 jenis kerja
kelompok menurut William Burton
1. Kerja kelompok untuk memecahkan suatu
proyek atau masalahdengan langkah- langkah sbb:
- Ada masalah
- Identifikasi dan analjsjs
masalah
- Diseminasi tugas
- Aktivitas kelompok
- Penyelidikan oleh kelompok
- Konklusi / kesimpulan
2. Diskusi kelompok,yaitu untuk
memecahkan suatu masalah yang menimbulkan berbagai pedapat.
Kemudian agar kerja
kelompok berjalan baik, perlu diperhatikan
beberapa prinsip:
- Peserta didik perlu mengenal dan memahami
tujuan, rencana, masalah, dan manfaaat untuk mereka
- Setiap anggota memberikan masukan
konstribusi
- Setiap individu merasa bertanggung jawab
pada kelompok
- Dikembangkan peran kerja sama secara
efektif
- Perlu dicapai prosedur yang demokratis
dalam perencanaan, pelaksanaan, penyelesaian, dan pembuatan keputusan.
- Pemimpin kelompok perlu menciptakan
suasana kerja sama secara koperatif
- Gunakan evaluasi terhadap kemajuan
kelompok dalam berbagai segi;sosial aktivitas, kepemimpinan dsb,diusahakan
menimbulkan perubahan konstruktif pada kemampuan peserta didik.
- Setiap anggota merasa puas dan aman dalam
kelas
Maka,pada setiap
pengajara, guru hendaknya berupaya menciptakan suasana sosial yang
membangkitkan kerja sama antara peserta
didik dalam menerima pelajaran sehingga terlaksana lebih efktif dan efesien.
Dan kelompok- kelompok belajar tsb akansangat menguntungkan perkembangan
individu dan sosial sekaligus memiliki nilai yang mendorong mereka untuk berprestasi.
8. PRINSIP APERSEPSI
Apersepsi (
apperception) adalah suatu penafsiran buah pikiran, yaitu menyatupadukan
sesuatu pengamatan dan pengalaman yang telah dimilik..Apersepsisebagai
salahsatu fenomen psikis yang dialami individu tatkala ada suatu kesan baru
yang masuk dalam kesadaran serta berasosiasi dengan kesan-kesan yang sudah
dimiliki sehingga menjadi kesan yang
luas.
Apersepsi sering
disebut” batu loncatan” maksudnya pengajaran dimulai , guru diharapkan dapat
menghubungkanpelajaran sebelumnyayang menurut guru telah dikuasai .
Apersepsi dapat itu
dapat disajikan melalui pertanyaan untuk mengetahui apakah peserta didik masih ingat ,hasilnya
untuk menjadi titik tolak dalam memulai pelajaran baru..Dalam hal iniguru dapat
menempuh jalan pelajaran secara induktif;
-dari contoh-contoh menuju kepada
kaidah- kaidah
- Dari hal-hal yang mudah kepada
yang sulit
- Dari hal- hal yang khusus kepada
yang umum
- Dari hal yang konkrit kepada hal
yang absrak
Apersepsi akan
membangkitkan minat dan perhatian peserta didik terhadap suatu pembelajara,Maka
pengajaran harus di bangun melalui pengetahuan , sikap, dan skill yang telah
ada.
9. PRINSIP KORELASI
PRINSIP-PRINSIPPEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Proses pembelajaran dalam pendidikan
agama islam selalu memperhatikan perbedaan individu ( furq al-fardiyyah)
peserta didik serta menghormati harkat, martabat dan kebebasan berpikir
mengeluarkan pendapat dan menetapkan pendirianya, sehingga bagi pesertabelajar
merupakan hal yang menyenangkan dan sekaligus mendorong kepribadianya
berkembang secara optimal, sedangkan bagi oeserta didikproses pembelajaran
merupakan kewajiban yang bernilai ibadah, yang dipertanggungjawabkan kepada
Allah kelak di akhirat.
Prinsi- prinsip yang dimaksud adalah::
A. Berpusat pada peserta didik
Peserta didik
memiliki perbedaan diantaranya:
1.perbedaan minat
dan perhatian.
Agar pendidikan agama dapat berhasil dengan
baik pelajaran harus disajikan dengan
semenarik mungkin.
2. Perbedaan cara
belajar
-Cara belajar
somatik, belajar yang menekankan pada aspek gerak tubuh
- Cara belajar
auditif penekanan pada aspek pendengaran
- Cara belajar
visual cara belajar yangmenekankan aspek penglihatan
- Cara belajar
intlektual cara belajar yang menekankan pada aspek logika atau penalaran.
3. Perbedaan
kecerdasan
Kecerdasan yang
dimaksud adalah: kecerdasan linguistik, logis matematis, Spasial, musikal,kinestetis- jasmani, interpersonal,
intra personal, dan naturalis. Agar semua kecerdasan dapat dikembangkan maka
proses pembelajaran hendaknya dirancang sedemikian rupa sehingga memungkinkan
setiap potensi kecerdasan peserta
didik berkembang dengan baik.
Didalam
pendidikan agama islam disamping kecerdasan diatas yang lebih diutamakan adalah kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual
B.Prinsippembelajaran
yang kedua adalah belajar dengan
melakukan.
Dalam pendidikan kuno aktivitas anak kurang
mendapat perhatian , karena menurut pandangan mereka anak dilahirkan tidak lain
sebagai “ orang dewasa dalam bentuk kecil “ ia harus diajar menurut kehendak
orang dewasa.Karena itu ia harus menurut dan menerima kehendak orang dewasa
Pendidikan
modern mengubah pandangan diatas, dan
menggantinya dengan penekanan pada kegiatan siswa pada proses pembelajaran
siswa.nak aktif mencari sendiri dan bekerja sendiri, serta bertanggung jawab
dalam mengambil keputusan.
Menurut
pandangan psikologi setiappeserta didikhanya belajar 10% dari yang dibaca,20%
dari yang didengar, 30% dari yang dilihat, 50% dari yang dilihat dan di
dengar,70% dari yang di katakan, 90% dariyang dikatakan dan dilakukan. Firman
Allah dalam Q:S Al-tin:6 ,
“........kecuali
orang- orang yang beriman dan beramal soleh, bagi mereka pahala yang tidak
terhingga.
Contoh:
misalnya pada pelajaran ibadah dengan praktik,
melalui dramatisasi, darma wisata ketempat-tempat ibadah. Menghapal
bacaan- bacaan doa, sholat berjamaah dll.
C.MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SOSIAL
Kegiatan pembelajaran tidak hanya
mengoptimalkan kemampuan peserta didik
secara internal, melainkan kemampuan peserta didik membangun hubungan dengan pihak lain.(hab min
al-nas). Interaksi dapat dilakukan melalui diskusi, saling bertanya, saling
menjelaskan,
D.MENGEMBANGKAN
KEINGINTAHUAN
Setiap manusia tidak akan pernah diam
manakala berhadapan dengan hal- hal
baru. Manusia bersifat peka, kritis, dan kreatif terhadap hal yang baru, dan
berusaha mempelajarinya sampai semua itu terjawab dan jawabanya menjadi puas. Kebutuhan
rasa ingin tahu mendorong manusia untuk mempelajari segala sesuatu dalm
hidupnya.
Usaha ini dapat dikembangkan melalui
berbagai aktifitasbelajar seperti : tanya jawab, diskusi, musyawarah,
presenter, seminar, penelitian, praktik study tour, sebagai arenamenemukan
jawaban-jawaban.
E.MENGEMBANGKAN
FITRAH BERTUHAN
Manusia adalah makhluk yang
berketuhanan (homodevinous0 atau maakhluk beragama (homo religius) . dalam
pandangan Islam, sejak dialam roh telah
mempunyai komitmen bahwa Allah adalah Tuhanya .Firman Allah :dan (ingatlah )
ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak adam dari sulbi merekadan Allah
mengambil kesaksian terhadap jiwamereka(seraya berfirman):
“Bukankah Aku ini Tuhanmu? “mereka
menjawab: “betul (Engkau Tuhan kami), kami mejadi saksi.”(Q:S. Al-a’raf : 72)
Adanya kebutuhan terhadap agama
disebabkan manusia selaku makhluk tuhan dibekali dengan berbagai fitrah
(potensi).Bagi Ibnu Taimiyah, fitrah
yang dimaksud adalah Al- Islam.
Tidak ada makna lain.
F. MENGEMBANGKAN
KERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH
Peserta didik perlu dilatih
untukmemecahkan masalahagar ia bisa dan mampu menyelesaikan masalah-
masalah dalam hidupnya, dan berhasil dalam hidupnya.
Untuk memecahkan masalah Jhon dewey
mengemukakan sbb;;
1.pendidik menghadapkan masalah yang
akan di pecahkan.
2. Memperjelas masalah. Perumusan
masalah oleh pendidik bersamapeserta didik.
3. peserta didik dan pendidik bersama-bersam untuk mencari
kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalah.
4. Mencobakan kemungkinan-kemungkinan
jawaban dan menetapkan cara pemecahan masalah yang di anggap paling tepat.
5. Penilaian , evaluasi yang ditempuh
apakah berhasil atau tidak.
G.MENGEMBANGKAN
KREATIVITAS PESERTA DIDIK
Dalam kegiataan pembelajaran
diciptakan sedemikian rupa sehingga
potensi eserta didik dapat berkembang secara optimal. Dan endidik
hendaknya berupaya memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya srbanyak mungkin.
H. MENGEMBANGKAN
KEMAMPUAN MENGGUNAKAN ILMU DAN TEKHNOLOGI
Peserta didik perlu mengenal
penggunaan ilmu pengetahuan dan tekhnoogi.
Hal ini dapat dilakukan misalnya
dengan memberi tugas yang mengharuskan pesertadidik berhubungan langung dengan tekhnologi,
misalnya membuat laporan tentang materi, dan menjadikan tekhnologi sebagai
media pembelajaran yang kreatif. Dan pendidikan agama Islam harus pula
diintegrasikan dengan ilmu pengetahuan dan tekhnologi,
I. BELAJAR SEPANJANG HAYAT BERSABDA:
Jauh
sebelum konsep belajar sepanjang hayat(life long education) dan pendidikan
untuk semua orang(education for all). Ajaran Islam abad14 yang lalu talah mengemukakan konsep
tsb,sebagaimana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar