Rabu, 28 November 2012


PRINSIP- PRINSIP PEMBELAJARAN
Pengajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas, yaitu aktivitas mengajar dan aktivitas belajar.Suatu akah bisa disebut berjalan dan berhasil, manakala ia mampu mengubah peserta didik dalam arti yang luas serta mampu menumguhkembangkankesadaran peserta didik untukbelajar, sehingga pengalaman yang diperoleh itu dpat dirasakan manfaatnya bagi perkembangan peserta didik.
Kunci pokok pengajaran itu ada pada seorang guru (pengajar).Pihak guru sebagai yang mengendalikan, memimpin dan mengarahkan proses pengajaran.Guru disebut sebagau subjek pengajaran( pemegang peranan utama) .Oleh karena itu menjadi pihak yang memiliki tugas dan tanggung jawab dan inisiatif pengajaran. Sedangkan peserta didik  sebagai pihak yang terlibat langsung  dituntut keaktifanya dalam proses pengajaran. Peserta didik disebut objek .
Pengajaran akan berlangsung apabila guru dan peserta didik terlbat aktif dalam proses pembelajaran. Agar lalu-lintas pengajaran bisa berjalan lancar, teratur, dan terhindar dari beberapa hambatan maka  seorang guru harus mengerti dan memahami beberapa prinsip pembelajaranserta mengaplikasikanya pada waktu guru mengajar.
Prinsip- prinsip pengajaran dibawah ini berkaitan dengan komponen pengajaran baik yang menyangkut apa dan bagaimana peran guru dalam pengajaran, kearah mana pengajaran harus dilaksanakan, maupun menyangkut apa, mengapa, dan bagaimana supaya peserta didikdapat terlibat aktif dalam pengajaran.
Adapun prinsip-prinsip pengajaran itu meliputi:
1.Prinsip aktivitas
2. Prinsip motivasi
3. Prinsip individualitas
4. Prinsip lingkungan
5. Prinsip konsentrasi
6. Prinsip kebebasan
7. Prinsip peragaan
8. Prinsip kerjasam dan persaingan
9. Prinsip apersepsi
10. Prinsipkorelasi
11. Prinsip efisiensi dan efektivitas
12. Prinsip globalitas
13.Prinsip permainan dan hiburan
1.PRINSIP AKTIVITAS
Thomas M.Risk dalam bukunya Principles and praktices  of Teaching mengemukakan” Teaching is the guidance of learning experiences (mengajar adalah prosesmembimbing pengalaman) . dan pengalaman hanya akan diperoleh jika peserta didik aktif bereaksi terhadap lingkunganya. Guru dapat membabtu peserta didik, jika  supaya peserta didik ingin memecahkan masalah atau problem, maka ia harus dapat berpikir menurut langkah-langkah tertentu. Kalau ia ingin menguasai suatu keterampilan, ia harus berlatih  mengoordinasikan otot- otot tertentu. Kalau ia ingin memiliki sikap-sikap tertentu ia harus memiliki sejumlah pengalaman emosional tertentu.
Dengan demikian, belajar yang berhasil mesti melalui berbagai macam aktivitas, baik aktivitas maupun psikis.Aktivitas fisik  ialah peserta didik giat aktif dengan anggota badan,membuat sesuatu, bermain atau bekerja, ia tidak hanya duduk mendengarkan .
Guru hanyalah merangsang keaktifan  dengan jalan menyajikanbahan pelajaran, sedangkan mengolah danmencerna adalahpeserta didik. Belajaradalah suatuproses damana peserta didik harus aktif.
2. PRINSIP MOTIVASI
Walker (1967) dalam bukunya onditioning  and  instrumental Learning mengatakan “perubahan –perubahan yang dipelajari biasanya memberi hasil yang baik bilamana orang/ individu mempunyai motivasi untuk melakukanya.
Beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi adalahmelalui mengajaryang bervariasi , mengadakan pengulangan informasi , memberi stimulus baru misalnya melalui pertanyaan- pertanyaan,  menggunakan mediadan alat bantu yang menarik dan pembelajaran yang menjadi kebutuhan peserta didik kini dan akan datang.
Upaya lain untuk memotivasi adalah:
a.       Tetapkanlah tujuan yang terbatas dan pantas
b.      Berikan informasi tentang kemajuan dan hasil yang sudah dicapai
c.       Berilah hadiah dengan segera
d.      Manfaatkan cita-cita,sikap-sikap dan rasa ingin tahu peserta didik
e.      Bantulah peserta didik untuk sukses.
f.        Buatlah suasana kelas yang menyenangkan
g.       Motivasi adalah hanya alat pengajaran bukan menjadi tujuan  peserta didik tetap memerlukan perhatian
h.      Uyakan supaya peserta didik bisa memotivasi dirinya sendiri.
3.PRINSIP INDIVIDUALITAS
Setiap individu memiliki pribadi/jiwanyasendiri.Tidak ada dua manusia yang samapersis. Kekhususan jiwa itu menyebabkan individu berbedadengan individu lainya.Guru hendaknya menyelenggarakan pengajaran memperhatikan dan memahami serta berupaya menyesuaikan bahan pelajaran dengan keadaan peserta diliknya (usia, bakat, kemampuan, intelegensi, perbedaan fisik ,watak dll ).
P    Prof. M. Athiyah Al-Abrosy menegaskan bahwa sekiranya  pelajaran=pelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang sukar, diluar kesanggupan peserta didik sudah pasti akan sukar dipahami mereka, akibatnya akan hilang kepercayaan diri mereka .
I     Ibnu sina menganjurkan supaya pembawaan ,kesediaan dan kemampuan peserta didik diperhatikan dalam pembelajaran, dan dalam menuntun kepada sesuatu bidang pekerjaan yang akan dipilihnya di masa datang. Sedangkan AL-Ghazali mengatakan  bahwa kewajiban pertama seorang guru adalah mengajarkan kepada peserta didik  yang mudah dipahaminya.
      Implikasinya dalam pembelajaran:
      1.       Setiap tugas yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan peserta didik baik pada tugas individu atau kelompok
      2.       Guru memberikan tugasdengan variasi( hapalan, eksperimen, demonstrasi, problem solving, dll)
      4.PRINSIP LINGKUNGAN
      Hasil penyelidikan pakarpsikologimenyatakan bahwa faktor pembawaan lebih menentukan dalam hal intelgensi, fisik, dan reaksi inderawi sedangkan faktor lingkungan berpengaruh dalam pembentukan kebiasaan, kepribadian, sikap ,nilai dsb.
      Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada diluar individu ,Adapun lingkungan pengajaran adalah segala sesuatu  yang mendukung pengajaranitu sendiri.Pengajaran yang tidak menghiraukan prinsip lingkungan akan mengkibatkan peserta didik tidak mampu beradaptasidengan kehidupan tempat ia hidup.
      Implikasi dalam pembelajaran:
      1.       Membawa peserta didik dalam lingkungan dan masyarakat untuk keperluan pembelajaran.
      2.       Membawa sumber-sumberbelajar darilingkugan
      3.       Memberipengetahuan tentang lingkungan peserta didik
      4.       Mengusahakan agar alat yang digunakan berasal dari lingkungan
      5.       Memberi kesempatan untukmengadakan penyelidikan atau obsrvasi kemudian mengekpresikan dalam berbgai kegiatan( percakapan, karangan atau laporan, pameran. Perayaan dsb).
      5. PRINSIP KONSENTRASI
      Pada saat berlangsung pengajaran , seharusnya guru berupaya agar peserta didik memusatkan perhatian (konsentrasi).
      Upaya untuk  menorong peserta didik berkonsentrasi maka pada setiap pengajaran guru dituntut untuk dapat mengatur atau mengelola pelajaran sedemikian rupa (metode,media,strategi).              
      Secara psikologis ,jika memusatkan perhatian padasesuatu maka segala stimulus lainya tidak masuk dalam alam sadarnya.
      Implikasi dalam pembelajaran:
      1.       Dalam mengorganisasikan bahan pelajaran diupayakan dapat mendorong  peserta didik aktif dalam mengamati , menyelidiki, memecahkan, dan menentukan jalan penyelesaian  sekaligus bertanggung jawab atas tugas yang diserahkan kepadanya.
      2.       Guru menghubungkan bahan pelajaran dengan masalah dan tugas konkrit yang dapat dikerjakan  secara kelompok.
      3.       Guru menghubungkan bahan pelajaran dengan bidang kegiatan tertentu dalam kehidupan sehari-hari.    6.       PRINSIP KEBEBASAN
      Kebebasan mengandung tiga kategori( anarkhi, totalitarianisme dan demokrasi atau self control).  Self disiplin dan self control yang sejati harus datang dari dalam  diri individusendiri , jika dipaksa dari luar hanya akan berlangsung selama ada orang yang memaksanya..pengarahan  dan disiplin harus diupayakan sehingga konntrol individu dapat berkembang.
      Setiap peserta didik haarus dapat mengembangkan diri dengan bebas .Untuk itu mereka harus di bimbing  sehingga mereka akan  sanggup mandiri
      7.        PRINISIP PERGAAN
      Prof. A. Ghazali,MA., ,mengatakan : ‘’ Agar peserta didik mudah mengingat,menceritakan, dan melaksanakan sesuatu ( pelajaran) yang pernah diminati ( di terima,di alami) di kelas, hal demikian perlu di dukung dengan peragaan-peragaan ( media pengajaran) yang konkret.

Lanjutan prinsip peragaan
Peragaan, meliputi semua pekerjaan panca indra yang bertujuan untuk mencapai pemahaman secara lebih tepat dengan menggunakan alat-alat indra.ahua Alat indra merupakan pintu gerbang pengetahuan
Untuk memiliki kesan yang terang dari peragaan maka individu harus mengamati bendanya tidak terbatas pada luarnya saja, tetapi harus sampai pada macam seginya, di analisis, disusun, di  komparasikan sehingga dapat memperoleh gambaran yang lengkap.
Ada 2 macam peragaan ;
1.Peragaan langsung,yaitu memperlihatkan bendanya sendiri , mengadakan percobaan – percobaan yang dapat  peserta didik..misalnya , guru membawa alat.alat  atau benda- benda kedalam kelas atau membawa peserta didik kedalamlaboratorium.
2.Peragaan tidak langsung, dengan menunjukan benda- benda tiruan .Misalnya ,gambar- gambar, foto-foto, film dsb.
Bisa juga dengan mengadakan karya wista, percobaan,
7. PRINSIP KERJA SAMA DAN PERSAINGAN
Jean D..Gramba, berpendapat bahwa dalam pembelajaran baik kerja sama maupun persaingan sama pentinghya. Hanya saja persaingan  yang dimaksud bukan persaingan antar kealompok dan bukan untuk tujuan memperoleh hadiah tapi untuk mencapai hasil yang lebih tinggi atau untuk pemecahan masalah yang lebih baik
Untuk membentuk peserta didik yang demokratis guru harus menekankan pelaksanaan prinsip kerja sama atau kerja kelompok.Burton sangat memperhatikan apa yang dinamakan group proses atau proses kelompok , yaitu cara individu mengadakan relasi dan kerja sama dalamkelompok untuk mencapai tujuan bersama
Ada 2 jenis kerja kelompok menurut William Burton
1.    Kerja kelompok untuk memecahkan suatu proyek atau masalahdengan langkah- langkah sbb:
-  Ada masalah
-  Identifikasi dan analjsjs masalah
-  Diseminasi tugas
-  Aktivitas kelompok
-  Penyelidikan oleh kelompok
-  Konklusi / kesimpulan
      2. Diskusi kelompok,yaitu untuk memecahkan suatu masalah yang menimbulkan berbagai pedapat.
Kemudian agar kerja kelompok berjalan baik, perlu diperhatikan  beberapa prinsip:
-       Peserta didik perlu mengenal dan memahami tujuan, rencana, masalah, dan manfaaat untuk mereka
-       Setiap anggota memberikan masukan konstribusi
-       Setiap individu merasa bertanggung jawab pada kelompok
-       Dikembangkan peran kerja sama secara efektif
-       Perlu dicapai prosedur yang demokratis dalam perencanaan, pelaksanaan, penyelesaian, dan pembuatan keputusan.
-       Pemimpin kelompok perlu menciptakan suasana kerja sama secara koperatif
-       Gunakan evaluasi terhadap kemajuan kelompok dalam berbagai segi;sosial aktivitas, kepemimpinan dsb,diusahakan menimbulkan perubahan konstruktif pada kemampuan peserta didik.
-       Setiap anggota merasa puas dan aman dalam kelas
Maka,pada setiap pengajara, guru hendaknya berupaya menciptakan suasana sosial yang membangkitkan  kerja sama antara peserta didik dalam menerima pelajaran sehingga terlaksana lebih efktif dan efesien. Dan kelompok- kelompok belajar tsb akansangat menguntungkan perkembangan individu dan sosial sekaligus memiliki nilai yang mendorong mereka untuk berprestasi.

8. PRINSIP APERSEPSI
Apersepsi ( apperception) adalah suatu penafsiran buah pikiran, yaitu menyatupadukan sesuatu pengamatan dan pengalaman yang telah dimilik..Apersepsisebagai salahsatu fenomen psikis yang dialami individu tatkala ada suatu kesan baru yang masuk dalam kesadaran serta berasosiasi dengan kesan-kesan yang sudah dimiliki  sehingga menjadi kesan yang luas.
Apersepsi sering disebut” batu loncatan” maksudnya pengajaran dimulai , guru diharapkan dapat menghubungkanpelajaran sebelumnyayang menurut guru telah dikuasai .
Apersepsi dapat itu dapat disajikan melalui pertanyaan untuk mengetahui  apakah peserta didik masih ingat ,hasilnya untuk menjadi titik tolak dalam memulai pelajaran baru..Dalam hal iniguru dapat menempuh jalan pelajaran secara induktif;
            -dari contoh-contoh menuju kepada kaidah- kaidah
            - Dari hal-hal yang mudah kepada yang sulit
            - Dari hal- hal yang khusus kepada yang umum
            - Dari hal yang konkrit kepada hal yang absrak
Apersepsi akan membangkitkan minat dan perhatian peserta didik terhadap suatu pembelajara,Maka pengajaran harus di bangun melalui pengetahuan , sikap, dan skill yang telah ada.

9. PRINSIP KORELASI


PRINSIP-PRINSIPPEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Proses pembelajaran dalam pendidikan agama islam selalu memperhatikan perbedaan individu ( furq al-fardiyyah) peserta didik serta menghormati harkat, martabat dan kebebasan berpikir mengeluarkan pendapat dan menetapkan pendirianya, sehingga bagi pesertabelajar merupakan hal yang menyenangkan dan sekaligus mendorong kepribadianya berkembang secara optimal, sedangkan bagi oeserta didikproses pembelajaran merupakan kewajiban yang bernilai ibadah, yang dipertanggungjawabkan kepada Allah kelak di akhirat.
Prinsi- prinsip yang dimaksud adalah::
A.   Berpusat pada peserta didik
Peserta didik memiliki perbedaan diantaranya:
1.perbedaan minat dan perhatian.
Agar pendidikan agama dapat berhasil dengan baik pelajaran harus disajikan dengan  semenarik mungkin.
2. Perbedaan cara belajar
-Cara belajar somatik, belajar yang menekankan pada aspek gerak tubuh
- Cara belajar auditif  penekanan pada aspek pendengaran
- Cara belajar visual cara belajar yangmenekankan aspek penglihatan
- Cara belajar intlektual cara belajar yang menekankan pada aspek logika atau penalaran.
3. Perbedaan kecerdasan
Kecerdasan yang dimaksud adalah: kecerdasan linguistik, logis matematis, Spasial,  musikal,kinestetis- jasmani, interpersonal, intra personal, dan naturalis. Agar semua kecerdasan dapat dikembangkan maka proses pembelajaran hendaknya dirancang sedemikian rupa sehingga memungkinkan setiap potensi kecerdasan  peserta didik  berkembang dengan baik.
Didalam pendidikan agama islam disamping kecerdasan diatas  yang lebih diutamakan adalah kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual
B.Prinsippembelajaran yang kedua  adalah belajar dengan melakukan.
Dalam  pendidikan kuno aktivitas anak kurang mendapat perhatian , karena menurut pandangan mereka anak dilahirkan tidak lain sebagai “ orang dewasa dalam bentuk kecil “ ia harus diajar menurut kehendak orang dewasa.Karena itu ia harus menurut dan menerima kehendak orang dewasa
Pendidikan modern mengubah pandangan diatas,  dan menggantinya dengan penekanan pada kegiatan siswa pada proses pembelajaran siswa.nak aktif mencari sendiri dan bekerja sendiri, serta bertanggung jawab dalam mengambil keputusan.
Menurut pandangan psikologi setiappeserta didikhanya belajar 10% dari yang dibaca,20% dari yang didengar, 30% dari yang dilihat, 50% dari yang dilihat dan di dengar,70% dari yang di katakan, 90% dariyang dikatakan dan dilakukan. Firman Allah dalam Q:S Al-tin:6 ,
“........kecuali orang- orang yang beriman dan beramal soleh, bagi mereka pahala yang tidak terhingga.
Contoh: misalnya pada pelajaran ibadah dengan praktik,  melalui dramatisasi, darma wisata ketempat-tempat ibadah. Menghapal bacaan- bacaan doa, sholat berjamaah dll.
C.MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SOSIAL
Kegiatan pembelajaran tidak hanya mengoptimalkan  kemampuan peserta didik secara internal, melainkan kemampuan peserta didik  membangun hubungan dengan pihak lain.(hab min al-nas). Interaksi dapat dilakukan melalui diskusi, saling bertanya, saling menjelaskan,
D.MENGEMBANGKAN KEINGINTAHUAN
Setiap manusia tidak akan pernah diam manakala berhadapan dengan  hal- hal baru. Manusia bersifat peka, kritis, dan kreatif terhadap hal yang baru, dan berusaha mempelajarinya sampai semua itu terjawab dan jawabanya menjadi puas. Kebutuhan rasa ingin tahu mendorong manusia untuk mempelajari segala sesuatu dalm hidupnya.
Usaha ini dapat dikembangkan melalui berbagai aktifitasbelajar seperti : tanya jawab, diskusi, musyawarah, presenter, seminar, penelitian, praktik study tour, sebagai arenamenemukan jawaban-jawaban.
E.MENGEMBANGKAN FITRAH BERTUHAN
Manusia adalah makhluk yang berketuhanan (homodevinous0 atau maakhluk beragama (homo religius) . dalam pandangan Islam, sejak dialam roh  telah mempunyai komitmen bahwa Allah adalah Tuhanya .Firman Allah :dan (ingatlah ) ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak adam dari sulbi merekadan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwamereka(seraya berfirman):
“Bukankah Aku ini Tuhanmu? “mereka menjawab: “betul (Engkau Tuhan kami), kami mejadi saksi.”(Q:S. Al-a’raf : 72)
Adanya kebutuhan terhadap agama disebabkan manusia selaku makhluk tuhan dibekali dengan berbagai fitrah (potensi).Bagi Ibnu Taimiyah, fitrah  yang dimaksud adalah Al- Islam.  Tidak ada makna lain.
F. MENGEMBANGKAN KERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH
Peserta didik  perlu dilatih  untukmemecahkan masalahagar ia bisa dan mampu menyelesaikan masalah- masalah dalam hidupnya, dan berhasil dalam hidupnya.
Untuk memecahkan masalah Jhon dewey mengemukakan sbb;;
1.pendidik menghadapkan masalah yang akan di pecahkan.
2. Memperjelas masalah. Perumusan masalah oleh pendidik bersamapeserta didik.
3. peserta didik dan pendidik  bersama-bersam untuk mencari kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalah.
4. Mencobakan kemungkinan-kemungkinan jawaban dan menetapkan cara pemecahan masalah yang di anggap paling tepat.
5. Penilaian , evaluasi yang ditempuh apakah berhasil atau tidak.
G.MENGEMBANGKAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK
Dalam kegiataan pembelajaran diciptakan sedemikian rupa sehingga  potensi eserta didik dapat berkembang secara optimal. Dan endidik hendaknya berupaya memberikan kesempatan  kepada peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya srbanyak mungkin.
H. MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN ILMU DAN TEKHNOLOGI
Peserta didik perlu mengenal penggunaan ilmu pengetahuan dan tekhnoogi.
Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan memberi tugas yang mengharuskan pesertadidik  berhubungan langung dengan tekhnologi, misalnya membuat laporan tentang materi, dan menjadikan tekhnologi sebagai media pembelajaran yang kreatif. Dan pendidikan agama Islam harus pula diintegrasikan dengan ilmu pengetahuan dan tekhnologi,
I. BELAJAR SEPANJANG HAYAT BERSABDA:
Jauh sebelum konsep belajar sepanjang hayat(life long education) dan pendidikan untuk semua orang(education for all). Ajaran Islam abad14  yang lalu talah mengemukakan konsep tsb,sebagaimana